REPRESENTASI DATA
1.
PENGERTIAN REPRESENTASI DATA
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi
penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data dapat berupa
suatu keadaaa, gambar, suara , huruf, angka, dan simbol-simbol lainnya.
Representasi data adalah lambang untuk memberikan tanda
bilangan biner yang telah diperjanjika yakni 0(nol) untuk bilangan positif dan
1 untuk bilangan negatif. Pada bilangan n-bit, jika susunannya dilengkapi
dengan bit tanda maka diperlukan register dengan panjang n+1 bit. Dalam hal
ini, n bit digunakan untuk menyimpan bilangan biner itu sendiri dan satu bit
untuk tandanya. Pada representasi biner
yang dilengkapi dengan tanda bilangan, bit tanda ditempatkan di posisi paling
kiri.
Nilai sebuah data dari sebuah tipe data integer adalah
nilai bilangan bulat tersebut dalam matematika. Representasi data ini merupakan
cara bagaimana nilainya disimpan di dalam memori komputer. Tipe data integral
terbagi menjadi dua buah kategori, baik itu bertanda (signed) ataupun tidak
bertanda (unsigned). Bilangan bulat bertanda mampu merepresentasikan nilai
bilangan bulat negatif, sementara bilangan bulat tak bertanda hanya mampu
merepresentasikan bilangan bulat positif.
Representasi integer positif di dalam komputer sebenarnya
adalah untaian bit, dengan menggunakan sistem bilangan biner. Urutan dari
bit-bit tersebut pun bervariasi, bisa berupa Little Endian ataupun Big Endian.
Selain ukuran, lebar atau ketelitian (presisi) bilangan bulat juga bervariasi,
tergantung jumlah bit yang direpresentasikanya. Bilangan bulat yang memiliki n
bit dapat mengodekan 2n. Jika tipe bilangan bulat tersebut adalah bilangan
bulat tak bertanda, maka jangkauannya adalah dari 0 hingga 2n-1.
2.
Teori Bilangan
Teori bilangan adalah suatu cara untuk mewakili besaran
dari suatu item phisik. Sstem bilangan yang paling banyak dipergunakan oleh
manusia adalah sistem bilangan desimal , yaitu sistem bilangan yang banyak
menggunakan10 macam simbol untuk mewakili suatu besaran. Basis yang digunakan
masing-masing sistem bilangan tergantung dari jumlah nilai bilangan yang
dipergunakan.
·
sistem bilangan desimal dengan basis 10 (dece
berarti),menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9.
Nilai suatu bentuk bilangan desimal dapat berupa integer desimal atau pecahan
desimal. Integer desimal adalah nilai desimal yang bulat. Absolute value
merupakan nilai mutlak dari masing-masing digit di bilangan. Position value
(nilsi posisi) merupakan penimbang atau bobot dari masing-masing digit
tergantung dari letak posisinya yaitu bernilai basis dipangkatkan dengan urutan
posisinya.
Contoh: 234,5 = 2 x 102 + 3×101 + 4×100 + 5×10-1
Artinya : 7 ratusan,2 puluhan,4 satuan.dan 5 sepersepuluhan
Contoh: 234,5 = 2 x 102 + 3×101 + 4×100 + 5×10-1
Artinya : 7 ratusan,2 puluhan,4 satuan.dan 5 sepersepuluhan
·
Sistem bilangan binari dengan 2 basis (binary berarti 2),
menggunakan 2 macam simbol bilangan. Bilangan berbentu 2 digit angka yaitu 0
dan 1
Contoh: 101111 = 1×25 + 0×24 + 1×23 + 1×22 + 1×21 + 1×20 = 47
Sehingga (101101)2 = (47)10
Contoh: 101111 = 1×25 + 0×24 + 1×23 + 1×22 + 1×21 + 1×20 = 47
Sehingga (101101)2 = (47)10
·
Sistem bilangan
oktal dengan basis 8 (octal berarti 8), menggunakan 8 macam simbol bilangan,
yaitu 0,1,2,3,4,5,6 dan 7
Contoh penjumlahan : 376 (8) + 45 (8) = ……. (8) 11 376 45 ------ + 443 5+6=11, 11/8= 1 sisa 3 1+7+4=12, 12/8= 1 sisa 4 1+3=4
Contoh perkalian : 56 (8) x 43 (8) = ……. (8) 56 43 ------ x 212 3x6=18, 18/8= 2 sisa 2 270 3x5=15+ 2 =17, 17/8=2 sisa 1 ------- + 4x6=24, 24/8= 3 sisa 0 3112 4x5=20+ 3 =23, 23/8=2 sisa 7
Contoh penjumlahan : 376 (8) + 45 (8) = ……. (8) 11 376 45 ------ + 443 5+6=11, 11/8= 1 sisa 3 1+7+4=12, 12/8= 1 sisa 4 1+3=4
Contoh perkalian : 56 (8) x 43 (8) = ……. (8) 56 43 ------ x 212 3x6=18, 18/8= 2 sisa 2 270 3x5=15+ 2 =17, 17/8=2 sisa 1 ------- + 4x6=24, 24/8= 3 sisa 0 3112 4x5=20+ 3 =23, 23/8=2 sisa 7
·
Sistem bilangan hexadecimal dengan 16 basis ( hexa berari
6 dan deca berarti10), menggunakan 16 macam simbol bilangan yaitu;
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E dan F. Bentuk nilai suatu bil.hexa dapat berupa
integer hexa (hexa integer) atau pecahan hexa (hexa fraction) . Integer Hexa
adalah nilai hexa yang bulat.
contoh 152B (16) artinya : 152B (16) = (1x16 3 ) + (5x16 2 ) +(2x16 1 ) +(Bx16 0 ) = (1x4096) + (5x256) + (2x16) + (11x1) = 4096 + 1280 + 32 + 11 = 5419 (10)
contoh 152B (16) artinya : 152B (16) = (1x16 3 ) + (5x16 2 ) +(2x16 1 ) +(Bx16 0 ) = (1x4096) + (5x256) + (2x16) + (11x1) = 4096 + 1280 + 32 + 11 = 5419 (10)
3. KONVERSI BILANGAN
a.
Konversi
Bilangan Biner ke Desimal
Sistem bilangan desimal/persepuluhan adalah sistem bilangan yang menggunakan 10 macam angka dari 0,1, sampai 9. Setelah angka 9, angka berikutnya adalah 1 0, 1 1, dan seterusnya (posisi di angka 9 diganti dengan angka 0, 1, 2, .. 9 lagi, tetapi angka di depannya dinaikkan menjadi 1). Sistem bilangan desimal sering dikenal sebagai sistem bilangan berbasis 10, karena tiap angka desimal menggunakan basis (radix) 10, seperti yang terlihat dalam contoh berikut:
angka desimal 152 jika diurai lebih detail akan sama dengan 1*102 + 5*101 + 2*100
152 = 1*102 + 5*101 + 2*100
Sistem bilangan desimal/persepuluhan adalah sistem bilangan yang menggunakan 10 macam angka dari 0,1, sampai 9. Setelah angka 9, angka berikutnya adalah 1 0, 1 1, dan seterusnya (posisi di angka 9 diganti dengan angka 0, 1, 2, .. 9 lagi, tetapi angka di depannya dinaikkan menjadi 1). Sistem bilangan desimal sering dikenal sebagai sistem bilangan berbasis 10, karena tiap angka desimal menggunakan basis (radix) 10, seperti yang terlihat dalam contoh berikut:
angka desimal 152 jika diurai lebih detail akan sama dengan 1*102 + 5*101 + 2*100
152 = 1*102 + 5*101 + 2*100
b.
Konversi
Bilangan bulat desimal ke Biner
Konversi bilangan bulat desimal ke biner dilakukan
dengan membagi secara berulang-ulang suatu bilangan desimal dengan 2. Sisa
setiap pembagian merupakan bit yang didapat.
Contoh: Konversi 625des ke biner
625 / 2 = 312 sisa 1 (LSB)
312 / 2 = 156 0
156 / 2 = 78 0
78 / 2 = 39 0
39 / 2 = 19 1
19 / 2 = 9 1
9 / 2 = 4 1
4 / 2 = 2 0
2 / 2 = 1 0
1 / 2 = 0 1 (MSB)
Jadi 625des = 1001110001bin
Contoh: Konversi 625des ke biner
625 / 2 = 312 sisa 1 (LSB)
312 / 2 = 156 0
156 / 2 = 78 0
78 / 2 = 39 0
39 / 2 = 19 1
19 / 2 = 9 1
9 / 2 = 4 1
4 / 2 = 2 0
2 / 2 = 1 0
1 / 2 = 0 1 (MSB)
Jadi 625des = 1001110001bin
c.
Konversi
Bilangan Oktal ke Desimal
Contoh bilangan bulat:
1161okt = 625des
1161okt Berarti :
= 1 X 83 + 1 X 82 + 6 X 81 + 1 X 80
= 512+64+48+1
= 625des
Contoh bilangan pecahan:
13,6okt = 11,75des
13,6okt Berarti :
= 1 X 81 + 3 X 80 + 6 X 8-1
= 8 + 3 + 0,75
= 11,75des
1161okt = 625des
1161okt Berarti :
= 1 X 83 + 1 X 82 + 6 X 81 + 1 X 80
= 512+64+48+1
= 625des
Contoh bilangan pecahan:
13,6okt = 11,75des
13,6okt Berarti :
= 1 X 81 + 3 X 80 + 6 X 8-1
= 8 + 3 + 0,75
= 11,75des
d.
Konversi
Bilangan Desimal ke Oktal
Contoh Bilangan Bulat :
625des = 1161okt
625 / 8 = 78 sisa 1 (LSB)
78 / 8 = 9 6
9 / 8 = 1 1
1 / 8 = 0 1 (MSB)
Contoh Bilangan Pecahan :
0,1des = 0,063….okt
0,1 X 8 = 0,8 sisa 0 (MSB)
0,8 X 8 = 6,4 6
0,4 X 8 = 3,2 3 (LSB)
625des = 1161okt
625 / 8 = 78 sisa 1 (LSB)
78 / 8 = 9 6
9 / 8 = 1 1
1 / 8 = 0 1 (MSB)
Contoh Bilangan Pecahan :
0,1des = 0,063….okt
0,1 X 8 = 0,8 sisa 0 (MSB)
0,8 X 8 = 6,4 6
0,4 X 8 = 3,2 3 (LSB)
e.
Konversi
Bilangan Oktal
Konversi bilangan oktal ke biner lebih mudah
dibandingkan dengan konversi bilangan oktal ke desimal. Satu digit oktal
dikonversi ke 3 bit biner
Contoh: 1161okt = 001001110001bin
1 1 6 1
001 001 110 001
Contoh: 0,063okt = 0,000110011bin
0 6 3
000 110 011
Contoh: 1161okt = 001001110001bin
1 1 6 1
001 001 110 001
Contoh: 0,063okt = 0,000110011bin
0 6 3
000 110 011
f.
Konversi
Bilangan Biner ke Oktal
Contoh Bilangan Bulat:
1001110001bin = 1161okt
001 001 110 001
1 1 6 1
Contoh Bilangan Pecahan:
0,000110011bin = 0,063okt
000 110 011
0 6 3
1001110001bin = 1161okt
001 001 110 001
1 1 6 1
Contoh Bilangan Pecahan:
0,000110011bin = 0,063okt
000 110 011
0 6 3
g.
Konversi
Bilangan Heksadesimal ke Desimal
Contoh: 271heks = 625des
271heks
= 2 X 162 + 7 X 161 + 1 X 160
= 512 + 112 + 1
= 625des
0,Cheks = 0,75des
0,C heks
= 0 X 160 + 12 X 16-1
= 0 + 0,75
= 0,75des
271heks
= 2 X 162 + 7 X 161 + 1 X 160
= 512 + 112 + 1
= 625des
0,Cheks = 0,75des
0,C heks
= 0 X 160 + 12 X 16-1
= 0 + 0,75
= 0,75des
4.
Representasi bilangan bulat negatif
a.
Representasi komplemen-1
Representasi komplemen satu juga dapat digunakan untuk merepresentasikan
bilangan negatif. Bentuk komplemen satu untuk bilangan biner negatif diterima
dengan cara membalik seluruh bit dari hitungan positifnya. Bit yang bernilai 0
dibalik menjadi bit bernilai 1 dan sebaliknya.
Contoh:
+43= 001010112
-43 = 110101002
Pada metode ini ada dua cara untuk merepresentasikan bilangan nol yakni
000000002 dan 111111112. Jangkauan untuk sistem byte dari
-12710 hingga 12710 dengan nol bisa bernilai positif atau
negatif.
b.
Representasi kompelen 2
Dalam metode ini bilangan negatif di dapat dengan cara menambahakan 1 pada
bentuk komplemen 1 dari bilangan positif. Dalam metode ini hanya terdapat satu
representasi bilangan 0.
Contoh:
+43= 001010112 komplemen satunya -43= 110101002
komplemen kedunya
11010100 +1 = 110101012
5.
Konversi bilangan real ke bentuk bilangan biner
Bilangan biner adalah sebuah bilangan basis yang terdapat dalam komputer,
cara membaca bilangan berbasis dua dapat digunakan dengan menggunakan sistem
kuadrat dua.
Contoh :
Konversi bilangan biner ke bilangan real
10101=21
1 x 20 = 1
0 x 21 = 0
1 x 22= 4
0 x 23= 0
1 x 24 = 16
Jadi 10101 = 21
Konversi bilangan real ke biner
13 = ....?
13:2=6 sisa (1)
6:2 = 3 sisa (0)
3:2 = (1) sisa (1)
Yang menjadi bilangan biner yaitu yang di dalam kurung dengan cara
pengambilan dari bawah
Jadi, bilangan biner 13 adalah 1101
6.
Representasi karakter
a.
American Standard Code For Information Interchange
(ASCII)
Data ASCII mewakili karakter alfanumerik dalam memori sistem komputer.
Format data yang digunakan adalah 7 bit, dimana bit yang kedelapan digunakan
untuk membuat parity. Dalam komputer pribadi, kumpulan karakter extended ASCII
mengunakan kode 80 H-FF h. Karakter extended ASCII menyimpan huruf-huruf asing
dan tanda baca, karakter greek (YUNANI),karakter matematika, karakter-karakter
box drawing, dan karakter-karakter khusus lainnya. Data ASCII dapat disimpan
dalam memori menggunakan direktif khusus program assembler yaitu define Byte
(DB) atau byte.
b.
BCB ( Binary Code Desimal)
Informasi BCD disimpan dalam bentuk packed atau unpacked. Data packed
disimpan dalam bentuk dua digit per byte, sedangkat data BCD unpacked disimpan
satu digit per byte. Rentang digit BCD antara 0000B sampai 1001 B . BCD
unpacked digunakan untuk beberapa intruksi termasuk untuk penjumlahan dan
pengurangan BCD dalam kumpulan intruksi di CPU.
c.
UNSIGN dan SIGN INTEGER
Data ukuran byte disimpan dalam unsigned dan signed integer (bilangan bulat
tak bertandan dan bilangan bulat bertanda). Perbedaan dalam bentuk ini adalah
bobot dari posisi paling kiri. Untuk unsign integer nilainya 128 dan untuk
signed integer nilainnya -128. Dalam format signed, bit yang paling kiri adalah
bit tanda bilangan. Kisaran dari unsigned integer adalah 0 sampai 225,
sedangkan sgned integer berkisar antara -128 sampai +127. Bilangan negatif
disajikan dalam bentuk ini, tetapi disimpan dalam bentuk komplemen dua.
Sumber :
0 comments:
Post a Comment